Pandangan
Terhadap Pro dan Kontra
Dalam
Penggunaan Imunisasi
Sebelum saya masuk kedalam Pro
Kontra tentang imunisasi, saya akan menjelaskan sedikit tentang imunisasi.
Tujuan dari imunisasi ialah untuk merangsang system imunologi tubuh untuk
membentuk antibody spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan
penyakit. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak kebal
terhadap sesuatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit tertentu,
maka dari itu imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan
seperti vaksin BCG, DPT, Campak dan melalui mulut seperti vaksin polio
(Notoatmodjo, 2007).
Terdapat berbagai permasalahan
tentang penggunaan imunisasi antara Pro dan Kontra. Jika kita hanya melihat
Pro, mungkin kita akan menyetujuinya. Tetapi ketika kita melihat kesisi Kontra,
tentunya kita juga dapat berubah pemikiran. Semua itu tergantung dari pendapat,
pandangan, dan keyakinan anda. Pendapat Pro yaitu mencegah lebih baik daripada
mengobati karena, telah banyak kasus ibu hamil membawa virus Rubella, Hepatitis
B, dan Toksoplasma yang membahayakan ibu dan janin, hal tersebut dapat dicegah
dengan vaksin. Efek samping yang membahayakan dapat kita minimalisasikan dengan
tanggap kondisi tubuh ketika hendak imunisasi dan jenis-jenis merek vaksin
serta jadwal yang benar sesuai kondisi setiap orang. Pendapat Kontra yaitu
vaksin haram karena menggunakan media ginjal kera, babi, aborsi bayi, darah
orang yang tertular infeksi yang latar belakangnya pengguna narkoba, obat bius,
dan lain-lain. Efek samping lain membahayakan adalah mengandung mercury,
thimerosal, dan zat-zat berbahaya lainnya yang dapat merusak sel tubuh.
Menurut pandangan saya, segala
sesuatu pastinya terdapat resiko temasuk dengan imunisasi. Masalah Pro dan
Kontra terhadap imunisasi, tergantung dari pandangan dan keyakinan anda. Ketika
kita menganggap imunisasi penting bagi kita baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat, tentunya kita
akan menggunakannya meskipun kita mengetahui resikonya dan ketika kita
menganggap tidak setuju akan penggunaan imunisasi karena takut akan dosa dan
efek sampingnya, pastinya kita akan memilih kealternatif lain seperti vitamin
yang memperkuat system imun. Jika masih ragu maka dapat dilakukan imunisasi
yang tidak bertentangan dengan keyakinan yaitu dengan imunisasi syariat dan
perubahan pola hidup.
Daftar
Pustaka
Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/profil-kesehatan-indonesia-2008.pdf.
Diakses 9 Desember 2011.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Pendidikan dan
Kesehatan Masyarakat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
0 comments:
Post a Comment