Tuesday, November 10, 2015

REFLECTIVE ESSAY
BLOK CHARACTER BUILDING (CB)
LETS FUN
BATURADEN ADVENTURE FOREST
SEMESTER 1










RINDA BAGUS SAPUTRA
I1B015068






KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
Pada reflective essay yang Saya buat ini, Saya membuat reflective essay ini dengan menggunakan model model Gibbs yang memiliki 6 langkah agar mempermudahkannya dalam berefleksi.
1.      Description (mendeskripsikan atau gambaran tentang monumen pangsar)
Pada hari Jumat, 6 November 2015, Saya berangkat pukul 12.40 WIB menuju kampus keperawatan. Di kampus masih banyak teman Saya yang belum pada berangkat. Terlihatlah angkatan Saya yaitu angkatan 2015 keperawatan unsoed yang sedang berbaris untuk diabsen atau didata setiap kelompok anggotanya. Teman-teman dibariskan menurut kelompok masing-masing dan diabsen perkelompok. Setelah semua selesai absen dan angkutan hijau sudah datang semua dengan total 8 angkutan hijau, Saya dan teman-teman langsung berangkat ke Baturaden Adventure Forest (BAF). Sesampai disana Saya dan teman-teman dibagi perkelompok. Kelompok mahasiswa angkatan 2015 di jurusan keperawatan memiliki 8 kelompok. Tas dan barang bawaan ditempatkan di kantin untuk sementara waktu, sementara mahasiswa menuju ke lapangan BAF membentuk lingkaran besar untuk bermain game.
Disela-sela hujan yang turun tidak terlalu lebat, kita melanjutkan permainan tersebut dengan berhitung total mahasiswa sebelum permainan dimulai. Seusai bermain, dan dosen pun sudah datang ditempat tujuan, mahasiswa dibagi-bagi untuk mendapatkan tenda. Laki-laki yang berjumlah 13 orang dibagi menjadi 3 tenda. 2 tenda berisi 4 orang dan 1 tenda berisi 5 orang. Saya kebagian 1 tenda 4 orang dengan Ulum, Aziz, dan Yusuf. Setelah semua tenda dibagi dan barang-barang bawaan sudah ditempatkan di tenda masing-masing, Saya dan teman-teman menuju ke kantin dengan hidangan prasmanan sudah depan mata. Makan pun selesai, Saya bergegas sholat dan melanjutkan acara. Dengan total mahasiswa 87 orang yang datang dan 1 sakit dan tidak dapat berkenan hadir pada lets fun tersebut, dibagi menjadi 5 kelompok. Alhamdulilah Saya mendapatkan kelompok 3. Kami pun membuat yel-yel dan jargon kelompok. Sholat isya pun sudah Saya lakukan, dan segera berkumpul kelompok untuk membuat pentas seni yang akan dipentaskan pada api unggun 30 menit setelah ini.
Total anggota kelompok Saya adalah 17 orang. Pentas seni yang kami buat adalah menyanyi dan drama. Kami menyanyikan lagu persahabatan bagai kelompok, saat bahagia, mantan terindah, dan laskar pelangi,  3 orang diantaranya menjadi drama dan ikut menari. Kegiatan api unggun dimulai, kelompok 3 mendapatkan urutan ke 3 untuk menampilkan pentas seninya. Kelompok demi kelompok menunjukan pentas seninya masing-masing sampai tiba disaat kelompok 3 menunjukan pentas seninya yang telah dibuat tadi. Pentas seni pun berjalan dengan lancar dengan 5 kelompok menampilkan pentas seninya secara maksimal. Dikobaran api unggun yang besar, semua mahasiswa membakar jagung dengan api unggun tersebut. Jagung bakar pun siap disantap dengan ditemani roti tawar yang lezat dan secangkir jahe. Dosen dan mahasiswa menyanyi atau berkaroke sampai tiba larut malam jam 10. Semua mahasiswa diperkenankan tidur untuk melanjutkan kegiatan besok. Namun Saya dan 5 orang teman Saya berbincang dengan pak Nanda sampai larut malam pukul 00.00 WIB. Saya tidur kurang nyaman karenan dengkuran tidur teman Saya yang sangat keras. Pukul 04.00 WIB saya bangun dan segera cuci muka kemudian melanjutkan sholat subuh.
Setelah selesai sholat subuh, semua mahasiswa diperkenankan mengikuti gerak jalan menuju bukit yang amat indah dengan pepohonan yang rindang ditemani banyaknya pohon pinus. Semua mahasiswa kembali ke BAF dengan rute yang terjal dan dibawahnya terdapat puluhan sapi perah. Tibalah Saya dan teman-teman di BAF yang sebelumnya foto-foto pada saat berangkat dan pulang pada saat gerak jalan tadi. Hidangan nasi uduk dan lauk yang lezat menemani Saya dan semu mahasiswa untuk bekal sarapan. Seusai makan kami diberi waktu 15 menit untuk makan dan kemudian melanjutkan kegiatan. Seperti biasa semua mahasiswa berkumpul di kelompok masing-masing untuk memulai kegiatan. Kelompok 3 dengan mas Tata. Semua kelompok diwajibkan menyelesaikan 5 pos yang sudah ditentukan oleh panitia BAF.
Kelompok 3 pertama bermain wild wussy yaitu 2 buah tali yang kuat diikatkan di 3 pohon membentuk segitiga sama kaki. Saya sebagai Leader kelompok mengatur anggotanya supaya lancar bermain wild wussy. Semua anggota berpasangan untuk melakukan permainan itu sampai-sampai tidak ada yang berhasil menakhlukan pos tersebut kecuali Saya dengan pasangan Saya yaitu Yogi yang sampai ujung menakhlukan wild wussy. Sesuai pos ini kelompok 3 melanjutkan pos keduanya yang bernama Triangle.
Di pos 2 ini, kelompok 3 bermain triangle yaitu sebuah segitiga kayu dengan ujung atas segitiga diikat tali dengan jumlah tali 8 yang dengan 1 orang menaiki segitiga tersebut kemudian digerakkan oleh 8 tali yang dipegang oleh mahasiswa dengan setiap tali berisi 2 orang. Yang pertama mencoba adalah Yogi. Yogi berhasil menakhlukan tantangan tersebut. Kemudian Saya mencoba dan pada akhirnya Saya pun berhasil menakhlukannya. Setelah Saya yang terakhir mencoba adalah Hanifa. Dia pun sangat cepat menakhlukannya karena memiliki berat badan yang ringan. Pos 2 pun selesai kemudian melanjutkan ke pos 3.
Pos 3 memiliki permainan mouse trap atau biasa kita kenal dengan jebakan tikus. Permainan ini adalah mengandalkan 1 orang sebagai instruktor dan 1 orang lagi yang melakukan perintah instruktor dengan tantangan kalau si pemain gagal menghadapi rintangan tersebut maka instruktor akan terkena ember tumpah yang berisi air di atas kepalanya. Dari 17 orang anggota yang berhasil menjadi instruktor adalah 3 orang dan 3 orang tersebut semuanya perempuan. 2 laki-laki dikelompok 3 termasuk Saya tidak ada yang berhasil menjadi instruktor. Setelah semua anggota selesai bermain kelompok 3 melanjutkan permainannya ke pos 4.
Dalam pos 4 kali kita akan bermain tali kusut. Permainan jenis ini menggunakan tali sebanyak anggota kelompok dengan panjang tali 1 meter. Instruktor memegang tali tersebut kemudian semua anggota kelompok mengambil tali tersebut secara acak. Setelah semua mengambil, maka akan terjadi tali kusut, nah disini tugas masing-masing anggota adalah membuat tali tersebut agar tidak kusut lagi. Setelah semua anggota bekerja keras akhirnya tinggal tersisa 3 orang yang tidak dapat keluar dari tali kusut tersebut. Seusai di pos ini, kelompok 3 melanjutkan perjalan ke pos terkahir yaitu pos 5.
Pos terakhir ini yaitu pos 5 yaitu bermain flying fox. Saya sebagai Leader menjadi yang pertama untuk mencoba flying fox ini. Sungguh ini permainan yang menentang adrenalin seseorang. Sampai-sampai Saya ingin mencobanya lagi. Seusai pos ini Saya dan semua mahasiswa makan siang dan dilanjutkan sholat dhuhur. Setelah istirahat, kita sampai di puncak atau di penghujung kegiatan. Disini semua mahasiswa bergabung menjadi satu untuk menjaga 1 lilin yang menyala guna untuk membakar sebuah tali yang akan memberikan perpisahan kita di BAF ini. Lilin pun dinyalakan, semua mahasiswa membentuk benteng agar lilin tidak mati dari serangan tim-tim penyerang. Walaupun gagal beberapa kali, namun akhirnya kita dapat menyelesaikan permainan ini. Dengan hujan lebat dan senyuman senang semua mahasiswa disambut dengan sungai yang jernih berenang bersama untuk menutupi kegiatan ini. Semua mahasiswa membereskan barang bawaan dan akhirnya kita kembali ke kampus dengan naik angkot yang sama.

2.      Feeling (perasaan yang dialami setelah mengikuti kegiatan tersebut)
Dari kegiatan demi kegiatan yang dipandu oleh Instruktur yang bekerja di BAF tersebut, Saya sangat senang dengan semua kegiatan yang ada di BAF tersebut.

3.      Evaluation (mengevaluasi tentang kegiatan yang dialami)
Dari kegiatan di BAF tersebut Saya sadar bahwa dengan kerjasama, percaya sesama, sportifitas atau kejujuran, kita dapat melakukan semua rintangan dengan mudah dan dengan hasil yang maksimal.



4.      Analyze (menganalisis kegiatan tersebut)
Dari kegiatan tersebut, ternyata alam yang begitu indah dengan rumput yang terjaga dengan baik, permainan yang dibuat dengan bagus kita harus selalu menjaganya dengan baik.

5.      Conclusion (kesimpulan)
Kesimpulannya, Saya mengetahui bahwa kegiatan tersebut, dapat membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih baik lagi. Mahasiswa yang sebelumnya kurang aktif dapat menjadi aktif dan bisa berpendapat sesuai dengan kehendaknya dan hak yang dimilikinya.

6.      Action Plan (rencan kedepan)

Rencana kedepan Saya dari kegiatan yang telah Saya lalui bersama teman-teman dan dosen Saya. Saya akan menjadi mahasiswa dengan karakter yang baik dan selalu berguna untuk orang lain. Dan Saya dapat bersama dengan semua teman-teman angkatan Saya dapat melakukan kegiatan tersebut lagi dengan permainan yang lebih ekstrim lagi.












Monday, October 26, 2015

REFLECTIVE ESSAY KE MONUMEN PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN

REFLECTIVE ESSAY
BLOK CHARACTER BUILDING (CB)
KUNJUNGAN KE MONUMEN PANGLIMA BESAR
JENDERAL SOEDIRMAN
SEMESTER 1










RINDA BAGUS SAPUTRA
I1B015068






KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2015




Pada reflective essay yang Saya buat ini, Saya membuat reflective essay ini dengan menggunakan model model Gibbs yang memiliki 6 langkah agar mempermudahkannya dalam berefleksi.
1.      Description (mendeskripsikan atau gambaran tentang monumen pangsar)
Pada hari Kamis, 22 Oktober 2015, Saya berangkat kuliah pukul 06.20 WIB menuju kampus keperawatan. Di kampus masih banyak teman Saya yang belum pada berangkat. Sebelum Saya melewati gerbang kampus, terlihatlah 3 angkutan kota yang sedang berada diluar kampus. Kemudian Saya memanggil sopir angkutan tersebut untuk masuk ke kampus keperawatan dikarenakan mahasiswa angkatan 2015 termasuk Saya akan pergi ke Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman yang letaknya di Karang Lewas menggunakan angkutan kota untuk menuju ke monumen tersebut. Teman-teman dibariskan menurut kelompok masing-masing dan diabsen perkelompok. Setelah semua selesai absen dan angkutan kota sudah datang semua dengan total 7 angkutan kota, Saya dan teman-teman langsung berangkat ke tujuan. Sesampai disana Saya dan teman-teman dibagi perkelompok. Kelompok mahasiswa angkatan 2015 di jurusan keperawatan memiliki 8 kelompok. Kelompok 2,3,4, dan 7 masuk ke monumen sedangkan kelompok yang lain menunggu di luar monumen dikarenakan kapasitas orang yang masuk di monumen tersebut terbatas. Sembari menunggu kelompok yang lain selesai kelompok yang menunggu di luarpun bermain game dengan permainan ular sarung dan karet yang dibawa ke belakang menggunakan tepung dan sedotan untuk menghilangkan bosan. Saya bersyukur dalam permainan tersebut kelompok Saya yaitu kelompok 8 memenangkan game tersebut berturut-turut.
Setelah selesai bermain game kelompok yang menunggu di luarpun masuk ke monumen, karena kelompok yang tadi masuk ke monumen sudah keluar dari monumen. Saya dan kelompok lain dipandu oleh petugas instruktur yang bertugas di monumen tersebut. Instruktur memandu kelompok yang tersisa menjelaskan tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Instruktur juga menjelaskan tentang gambar-gambar yang ada di monumen tersebut dan memperlihatkan semua gambar yang ada beserta penjelasannya. Setelah kelompok yang tersisa selesai, akhirnya semua kelompok bertemu kembali. Salah satu perwakilan kelompok mengambil snack dengan jumlah anggota kelompoknya untuk dibagikan ke anggotanya, begitupun dengan sopir-sopir dan dosen dibagikan snack oleh petugas konsumsi. Snack pun habis, seluruh sampah yang ada dibuang ke tempatnya untuk menjaga kebersihan monumen. Semua angkatan pun kembali ke angkutan untuk pulang kembali ke kampus keperawatan. Sesampainya di kampus keperawatan, Saya dan seluruh angkatan beristirahat untuk menunggu Lecture yang akan dilaksanakan 1 jam setelah istirahat.

2.      Feeling (perasaan yang dialami setelah mengikuti kegiatan tersebut)
Dari penjelasan demi penjelasan yang dijelaskan oleh Instruktur yang bekerja di monumen tersebut, Saya sangat tersentuh dengan perjuangan Jenderal Soedirman yang sangat berani dan pantang menyerah untuk mengusir penjajah yang menjajah bangsa Indonesia. Saya mengerti benar bahwa perjuangan beliau sangat berat. Saya merinding mendengar Instruktur menjelaskan tentang sejarah perjuangan beliau. Sampai sekarang pun Saya masih teringat sosok beliau yang menghadapi penjajah demi kemerdekaan Indonesia.

3.      Evaluation (mengevaluasi tentang kegiatan yang dialami)
Dari kegiatan kunjungan ke Monumen Pangsar Jenderal Soedirman, Saya sadar bahwa Saya belum bisa menjadi seperti Jenderal Soedirman. Tetapi Saya akan selalu berusaha untuk menjadi sosok seperti Jenderal Soedirman yang memiliki sifat yang bijaksana, pantang menyerah, cerdas, bertanggung jawab, berjiwa sosial dan lain-lain. Dalam kegiatan tersebut, Saya dan teman-teman sangat berantusias untuk menjadi pribadi seperti Jenderal Soedirman.

4.      Analyze (menganalisis kegiatan tersebut)
Dari kegiatan tersebut, ternyata dari gambar-gambar yang ada di Monumen Pangsar Jenderal Soedirman dapat menceritakan berbagai makna yang dialami oleh beliau. Selain itu, dari gambar tersebut, kita dapat lebih rinci mengetahui dan lebih mudah untuk mengetahui perjuangan jenderal kita. Gambar-gambar yang ada di monumen juga sangat indah dilihat dan bagus sekali dalam pembuatannya dan tekstur warnanya yang benar-benar dibuat dengan teliti dan kreatif oleh penggambarnya sampai kita tidak mengetahui cacat yang ada dalam gambar.

5.      Conclusion (kesimpulan)
Kesimpulannya, Saya mengetahui bahwa perjuangan yang dilakukan oleh pahwalan Indonesia benar-benar sangat gigih dan pantang menyerah untuk memerdekakan rakyat Indonesia agar terhindar dari penjajah. Mulai dari lahirnya, sekolahnya, hidupnya, perjuangannya, keadaannya, sangat jelas dan terperinci yang dijelaskan oleh Instrutur maupun yang ada pada monumen tersebut. Jenderal Soedirman memang pahlawan tanah air yang sampai saat ini masih dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia, karena beliau sangat antusias, pantang menyerah, dan rela berkoban dalam memerdekakan rakyat Indonesia.
6.      Action Plan (rencan kedepan)
Rencana kedepan Saya dari kegiatan yang telah Saya lalui bersama teman-teman dan dosen Saya. Saya akan mengubah diri Saya menjadi lebih baik lagi dan memiliki sifat yang dimiliki oleh Jenderal Soedirman. Saya dan teman-teman dan juga seluruh generasi bangsa Indonesia tidak akan lupa akan perjuangan beliau dalam memerdekakan bangsa Indonesia yaitu dengan cara menjadi generasi yang baik untuk Indonesia agar Indonesia menjadi negara yang maju dan berkembang, menjadi negara yang makmur akan rakyatnya maupun negaranya.
Dari kegiatan tersebut juga ada dokumentasi yang telah Saya ambil dari kunjungan ke Monumen Jenderal Soedirman Diantaranya yaitu:








































Electrical Art © 2008 Template by:
SkinCorner